“Keganggu banget sih belajar di aula, udah kita belajar ‘gak nyaman dan fasilitas juga tidak memadai, ditambah lagi suara dosen ‘gak terdengar jelas. Bagaimana kita bisa fokus belajar,” keluh Zatu, salah satu mahasiwa Jurusan Komunikasi angkatan 2006. Hal senada dikatakan oleh Ulil Albab, salah satu mahasiswa Jurusan Administrasi Negara ’04. Ia berpendapat, “kalau memang ada renovasi, kok ‘gak dari kemarin-kemarin saat libur sih. Kita sudah kuliah baru ribut ngurusin fasilitas segala,
Menanggapi masalah di atas, Thomas Bustomi, selaku PD I yang mengurusi persoalan akademik, mengatakan, terlambatnya proses renovasi karena turunnya keuangan untuk renovasi berbarengan dengan kalender akademik. “Tadinya perhitungan kami sepuluh hari untuk merenovasi, tapi sampai hari ini juga belum selesai dan mudahan-mudahan minggu ini selesai,” ujarnya berjanji.
Berkaitan dengan persolan dana renovasi, Budiana, selaku PD II, menjelaskan, sumber anggaran di Fakultas semua dihimpun oleh Universitas. Semua kebutuhan ada yang harus dipenuhi Universitas lewat dana pengembangan dan ada yang dilakukan fakultas dalam bentuk bantuan non bugeter, misalnya untuk laboratorium di FISIP. “Kalau dana untuk fasilitas lebih banyak dari Universitas yang dipadukan dengan dana fakultas seadanya,” katanya.
Risma, salah satu mahasiswa HI ’06 berpendapat, menurutnya renovasi kelas tersebut sangat mengganggu proses akademik dan kalau pun permasalahannya adalah dana, pihak fakultas memang berkewajiban untuk menyediakan fasilitas yang memadai untuk seluruh mahasiswa FISIP. “Kalau mau renovasi, kenapa ‘gak dari tahun dulu. Kita juga sama membayar, tapi kok baru sekarang direnovasinya,” katanya. (Letti)