Senin, 30 Maret 2009

KINERJA DPM STAGNAN !

PersPamflet_Lengkong Besar 169
Saat ini kinerja DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) belum optimal dan terkesan stagnan. Hal ini diungkapkan Anan, mahasiswa HI’05, menurutnya, kinerja DPM saat ini belum terlihat dan masih terkesan berjalan di tempat. Selain itu, seharusnya DPM harus mampu menampung aspirasi mahasiswa, tetapi pada kenyataannya hal ini tidak berjalan dengan baik, tambah Anan.
Hal senada dikatakan Dery, mahasiswa Bisnis’07, “kinerja DPM masih kurang dan aspirasi mahasiswa belum tersalurkan dengan baik karena pihak DPM yang tertutup.” Selain itu, Dery juga memberikan saran kepada pihak DPM, agar lebih terbuka pada mahasiswa dan mahasiswa dapat merasakan kinerja yang dilakukan DPM.
Adrian Riva, Ketua Him-HI ikut berpendapat mengenai kinerja DPM yang sampai saat ini belum terihat. “Secara keseluruhan, kinerja DPM masih kurang, karena dalam hal konstitusi pun belum pernah di beritahukan kepada HMJ-HMJ mengenai peraturan konstitusi yang ada,” ujarnya.
Hal serupa dikatakan Naza, Ketua Hima Komunikasi, menurutnya, kinerja DPM belum terlihat eksistensinya pada mahasiswa sampai saat ini, tetapi apabila ke himpunan sudah sedikit terasa kinerja yang dilakukan DPM.
Hal yang berbeda dikatakan Iwan Setiawan, Ketua Hima AN, “sampai sejauh ini kinerja DPM cukup baik.” Menurutnya, yang menjadi hambatan kinerja DPM yang belum optimal adalah beberapa partai yang belum mengikutsertakan anggotanya di DPM.
Menanggapi permasalahan diatas Adit, Ketua DPM menjelaskan permasalahan-permasalahan yang terjadi di DPM. “Menurut saya, kinerja DPM udah optimal dari pertama saya memimpin sampai sekarang, apabila ada yang berasumsi mengenai kinerja DPM yang belum optimal itu hal yang wajar dan akan menjadi evaluasi bagi kami.” Selain itu ada beberapa kendala yang dihadapi DPM diantaranya ialah SDM, SDM yang kurang pengalaman menjadi faktor penting dalam kinerja DPM, ujar Adit. “SDM kurang pengalaman itu dikarenakan DPM sebelumnya, tidak memberikan tatanan yang baik, jadi kita belum ada contoh dari DPM sebelumnya,” tambahnya.
Bagir, mantan anggota DPM angkat bicara mengenai kinerja DPM yang stagnan. “DPM sebelumya tidak memberikan tatanan yang baik, berarti ketua dewan juga salah satu oknum yang tidak memberikan tatanan yang baik,”ujarnya. Masih menurut Bagir, kendala permasalahan bukan terletak di SDM karena SDM merupakan tanggung jawab dari tiap-tiap partai untuk mendelegasikan. Akan tetapi, yang menjadi masalah ialah manajemen yang dilakukan Ketua DPM karena Ketua DPM merupakan pilihan anggota DPM. “Ketika telah menjadi pilihan mayoritas dari anggota dewan, seharusnya ketua dewan punya tanggung jawab untuk memaksimalkan anggota dewan agar dapat optimal dalam bekerja di DPM,”tambahnya. Menurut Bagir, seharusnya ketua dewan bisa belajar pada ketua-ketua dewan sebelumnya bukan malah menyalahkan pada kepengurusan dewan sebelumnya, karena ketua dewan pun merupakan anggota DPM sebelumnya. [] Novia,Bam’z.







Editorial

Tidak ada komentar: